caroline #6

kita menangis darah
segala desah dan sampah
semua dosa dan amarah
lalu rindu menyerah
aku tidak seperti diriku
aku hilang di depan-Mu

caroline #5

biarlah tertidur, rinduku
jika waktu masih mengikatku
biarlah terbangun, delusiku
jika bayangmu terus menjeratku...

caroline #4

langit boleh saja memudarkan warnanya
dari biru menjadi kelabu
namun tidak begitu dengan rinduku...

rindu #2

rindu tak butuh waktu
pun tak perlu ditunggu
jika tergetar menyebut nama-Ku
kesanalah doaku tertuju

kenangan

ku kenang dirimu dengan secangkir kopi, sebait puisi, selembar angan yang kelewatan, dan jarak yang terbentang panjang...

(hingga terkadang ku malu, kapan aku bisa menaklukkan waktu )

caroline #3

rinduku bukan hanya bentuk,
tapi juga warna, kata, dan setumpuk remuk redam ingatan
yang sibuk bertukar sangka
untuk setiap rindu yang kubuat
dirimu selalu terlihat
menyerupai tanda seru yang jahat

white shore

di ruang rindu, logika ku terjerembab waktu
di ruang doa, waktu mengabur membiru
lalu kemana kulabuhkan rasaku
jika darat dan laut tak bisa bertemu

merubah rindu

jika mimpi telah menjadi bagian rindu
maka jangan salahkan aku
yang merubah keluh kesahku
menjadi bagian sepertiga malamku...

caroline #2

jika kau lihat berapa banyak iringan awan di angkasa siang ini,
maka biarkan saja, tak perlu menghitungnya,
karena sebanyak itu pula, rindu dan dosa
yang setiap senja kita buat bersama...

caroline #1

tiba-tiba rasa ini membuncah
seketika makin bergairah
dan aku ingin melompati langit
demi setitik jingga di senyummu yang genit

lalu seperti apa rupa senja
jika rindu semakin menumpuk mengeja kata...

rindu

u/ caroline

sesuatu yang hampa, jika kau ingin tahu
itu yang dinamakan rindu
lalu aku ingin menjadi darah
hingga mampu mengalir dalam segala desah