monolog

sepudar cahaya karena malam
tiba-tiba engkau hadir, menggetarkan rongga-rongga kehidupan
menyinari harapan baru akan masa depan
yang pernah hampir kutinggalkan
dimanakah sebenarnya kesan pertama
karena entah kenapa senyummu begitu menggoda
mungkinkah angin yang membawa wangi rambutmu
melintas meracuni otakku yang kosong
sementara tak sedikitpun aku bisa ngomong

aku lalu tengadah, berharap sebuah inspirasi
mungkinkah engkau jelmaan bidadari?
yang telah lama terucap dalam doa-doa
hingga luruh segenap duka lara

aku terjatuh
bayangmu telah memenuhi lantai kamarku
menyesaki harapanku yang kosong
biarlah ini menjadi sebuah penolong
kata-kata yang dibawa angin dan dedaunan
bait-bait ketakjuban pada seorang perawan
sepertimu…
yang memabukkanku…

191108

0 komentar:

Posting Komentar